Minggu, 30 Agustus 2009

HPDT

Berani dan Semangat

(Amsal 3:5)

A. Berkat dari hikmat

Tak terasa sudah satu bulan saya bergabung dengan sebuah perusahan kelistrikan di nusantara. Banyak hal yang harus saya perbaiki dalam hidup ini, tapi terkadang hambatan dan tantangan besar selalu menghalangi di setiap langkah sehingga sulit menjadi berkat bagi orang lain.

Bagaimana sih sebenarnya hidup menjadi berkat bagi orang lain? Apakah cukup menolong orang yang kesulitan di dalam hidupnya? Tidak, banyak hal lain lagi yang jauh lebih penting, seperti menjadi teladan bagi orang lain. Persoalannya sekarang, apakah kita sudah bisa diteladani orang lain? Tentu sulit dan sangat sulit.

Kristus sendiri harus turun kedunia agar bisa menjadi berkat bagi orang lain. Dia meninggalkan kekuasaanNya, demi menyelamatkan manusia dari dosa. Kita memang tidak harus mati berkorban bagi orang lain seperti Dia.

Selama satu bulan saya in house training pada perusahaan baru saya, banyak hal yang semakin membuat saya bahwa pentingnya sebenarnya keberanian dan semangat demi mendapat yang terbaik. Jujur, saya sendiri sebenarnya menjadi orang yang pendiam saat disana, tidak tahu mengapa. Saya seperti menjadi orang asing karena tidak ada seorangpun sebenarnya saya kenal. Keberanian dan semangat saya seperti terbungkam, entah kenapa seperti itu. Padahal saya sangat senang akan pekerjaan ini.

Tetapi akhirnya saya mengerti bahwa semangat dan keberanian akan hadir jika kita percaya diri. Akhirnya lama-kelamaan saya semakin terbiasa dengan lingkungan teman-teman. Yang terpenting sebenarnya adalah seberapa besar rasa percaya kita pada Tuhan, seperti dalam Amsal 3:5 berbunyi percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Artinya setiap langkah kita haruslah senantiasa bersandar kepada Tuhan, dan jangan pernah menganggap kita adalah orang paling hebat.

Banyak orang tidak berhasil karena kurang pandai, tetapi karena tidak berani menghadapi intiminasi. Pastikanlah hidup kita senantiasa berada di jalanNya, jangan bersandar pada pengertian kita sendiri. Mintalah tuntunan Tuhan agar senantiasa diberi hikmat dan kebijaksaan.

Demikianlah perenungan hari ini, kiranya menjadi berkat bagi kita semua. Terima kasih. Syaloom, Tuhan memberkati.

Cilegon,

Senin 2 Desember 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Cilegon - Sidikalang, Banten - SUMUT, Indonesia
Special man.